Lima masalah penting menyenangkan orang lain

Seseorang akan berusaha menyenangkan orang lain dan mungkin tergoda untuk mendapatkan imbalan penghormatan orang lain. Walaupun hanya ucapan terima kasih, tetapi juga supaya tidak melukai orang lain. Ada lima masalah penting yang berkembang bagi orang-orang seperti ini.

  1. Kita tidak pernah berkatan tidak. Orang semacam ini ingin menyenangkan orang lain dan hasilnya kelelahan fisik dan emosi serta meningkatnya cadangan kebencian dan kemarahan.
  2. Aktifitas didorong rasa bersalah. Kita melakukan sesuatu karea takut akan akibatnya, ketibang karena benar-benar ingin melakukannya.
  3. Tidak mengalami kesaksian diri sendiri. Orang cenderung ingin menyenangkan orang lain dengan terjebak di balik kepribadian palsu.
  4. Tidak menemukan pribadi yang unik dan indah sesuai tujuan Tuhan. Seseorang berusaha menghabiskan hidup dengan berusaha menjadi orang lain.
  5. Menyenangkan hati orang lain adalah bentuk penyembahan berhala. Kita membuat orang lain bukan Allah, tetapi ia menjadi pusat dari dunia kita.

Tiga langkah menuju Pengampunan

Dalam pernikahan akan ada kekesalan, luka dan kebutuhan serta pengharapan yang tidak terpenuhi. Karena pada prinsipnya tidak ada pasangan yang sempurna. Kalau satu sama lain saling melukai maka akan ada amarah, dendam dan kepahitan.
Ketika seseorang sedang ada amarah, seseorang tidak dapat berfokus pada pemecahan masalah itu secara langsung, tetapi sebaliknya menyerang orang lain.
Apabila seseorang sedang ada dendam, dendam tidak pernah memperoleh angka seri, karena orang yang dimusuhi tidak pernah menyimpan angka kesalahan dengan cara perhitungan yang sama. Sementara kepahitan akan membuat seseorang menggunakan lidahnya yang tajam untuk mengiris orang lain hingga berkeping-keping.
Langkah menuju pengampunan adalah :
1. Menyadari dan mengenal emosi yang memenjarakan.
2. Mengampuni diri sendiri karena menyimpan sakit hati terhadap orang lain.
3. Mengampuni orang lain.
Dibutuhkan waktu, tenaga dan kesabaran untuk menyempurnakan hal di atas.

Test: Tipe orang yang suka menyenangkan orang lain

Untuk mengevaluasi apakah Anda adalah tipe orang yang suka menyenangkan orang dan mencari pujian dari orang lain (pasangan/partner, team, komunitas).

  1. Saya mempunyai ketakutan yang mendalam untuk marah, ditolak atau ditinggalkan.
  2. Saya merasa bertanggung jawab untuk membahagiakan orang-orang di sekitar saya.
  3. Saya cenderung sadar tentang perilaku saya di tengah-tengah orang lain, begitu juga dengan perilaku orang lain di sekitar saya.
  4. Saya dapat merasakan kebutuhan orang lain sebelum mereka mengatakan.
  5. Saya sulit berkata “tidak”, walaupun hal itu jawaban terbaik bagi saya.
  6. Saya terbeban oleh kata-kata “harus” dan mesti” serta merasa bersalah dnegan kinerja saya.
  7. Saya lebih suka menghindari perselisihan.
  8. Saya ingin tahu apa yang dikatakan atau dipikirkan orang lain tentang saya.
  9. Saya takut orang lain tahu saya yang sebenarnya.
  10. Saya cenderung terlalu banyak berkomitmen.

Cara menjawab pertanyaan:

Dirumah atau dengan Istri                                               di tempat kerja /orang lain

Sering | Kadang | tida pernah      PERTANYAAN    Sering | Kadang | tida pernah

Point : Sering (2), kadang (1), tidak pernah (0)

INTI Perasaan MALU

           Motivasi di balik dorongan untuk menyenangkan orang lain adalah kebutuhan untuk mendukung martabat yang lemah. Bila seseorang merasa cukup pada saat orang-orang menyukainya, maka seseorang merasa dirinya baik. Pada saat sebaliknya perasaan itu berasal dari ini perasaan malu, maka perasaan yang tidak terungkap mengatakan bahwa kita cacat dan kurang baik, karena orang-orang sepertinya tidak menyukainya.
Jika dalam masa kanak-kanak dibesarkan dengan pesan tidak berharga atau dungu, pada saat dewasa akan mengembangkan diri untuk melampaui prestasi untuk bisa diterima.
INTI Perasaan MALU, dalam kehidupan orang dewasa menurut Patrick A. Mean :

  • Harga diri rendah, konsep diri yang negatif
  • Kesadaran kinerja yang tinggi
  • Tidak mempedulikan batasan-batasan pribadi
  • Mengorbankan kebutuhan-kebutuhan pribadi
  • Sering kali tidak peduli dengan perasaan diri
  • Perfeksionisme (ingin serba sempurna)
  • Seringkali kelelahan
  • Perilaku kecanduan
  • Mencurigai orang lain
  • Ingin menguasai dalam hubungan terhadap orang lain
  • Sangat ingin mengendalikan

Mazmur 139, merupakan suatu perayaan yang indah tentang penghargaan Allah yang tinggi terhadap kita. “Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dasyat dan ajaib, ajaib apa yang Kau buat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.”

Identitas: Pria Pengendali

Dari manakah para pria pengendali itu berasal?

Adanya luka ayah dan luka ibu yang terjadi pada saat anak-anak mulai bertumbuh sampai menginjak dewasa mengalami kerusakan maskulinitasnya. Para pria yang kurang mendapatkan perhatian ayah dan terlalu mendapatkan peran ibu maka sering kali mereka akan mengadopsi gaya dalam hidupnya kelak setelah ia tumbuh dewasa.  Continue reading

Test Ketergantungan pada Pengakuan Wanita

Latihan penilaian untuk mendeteksi ada atau tidaknya ketergantungan Anda yang tidak sehat pada pengakuan wanita menurut Patrick A. Mean :

  1. Apakah Anda cepat bereaksi (kemarahan, stress atau dengan kasar menyalahkan) apabila seorang wanita bersikap kritis terhadap Anda?
  2. Apakah Anda cenderung mencerminkan emosi istri atau teman wanita Anda (Jika dia marah Anda ikut marah, jika dia bahagia ikut bahagia)?
  3. Apabila istri Anda atau para wanita lain di sekitar Anda tidak bahagia, apakah Anda merasa bahwa Anda bertanggung jawab untuk membuat mereka bahagia?
  4. Apakah Anda lebih cepat bereaksi terhadap kritik dari seorang wanita ketimbang dari seorang pria?
  5. Di muka umum apakah Anda lebih suka memperhatikan wanita dari pada pria?
  6. Apabila Anda berdandan apakah anda memikirkan perasaan para wanita terhadap dandanan Anda?
  7. Apakah Anda cemas karena kelihatan lebih tua, botak, ubanan atau gendut karena akan mempengaruhi perasaan wanita terhadap Anda?
  8. Apakah Anda dengan sengaja mengadakan kontak mata dengan para wanita di muka umum? Dari kontak mata tersebut apakah anda mencari beberapa isyarat atau tanggapan positif dari para wanita?
  9. Apakah Anda lebih menyenangkan berbicara dengan wanita ketimbang dengan pria pada pertemuan-pertemuan? Apakah Anda bertindak dengan cara berbeda di sekitar wanita ketimbang di sekitar pria?
  10.  Apakah Anda pernah dianggap sebagai pria penggoda?